Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
Jakarta mendung pagi ini, dan itu sejujurnya membuat saya benar2 malas bekerja hari ini.. Saya rasa, semua pun demikian.
tapi bukan hanya karena mendung.. saya mendadak teringat nostalgia masa lalu.. masa2 indah sebagai mahasiswi di kawasan pendidikan Jatinangor, Sumedang..
huaa,kangeen.pengen muter waktu rasanya.. *Doraemoon, need you!

Ya, saya suka sekali Jatinangor. terlepas dari semua debu dan jauhnya akses dari Bandung.. Saya suka udaranya yang dingin, yang membuat saya jarang berkeringat dan tentu saja jarang mandi. Saya suka semua makanannya yang murah meriah dan enak2 sesuai dengan kantong anak kost, dan yang tentu saja paling menyenangkan dari itu semua adalah orang2 yang hadir dalam hidup saya selama empat tahun menimba ilmu di Universitas Padjadjaran..

Terlalu banyak hal manis dan juga hal pahit yang terjadi di kota kecil itu *sebenarnya, kalo di administrasi kependudukan Jatinangor itu hanya sebatas Kecamatan, belum Kabupaten apalagi Kota* saya tumbuh dewasa, menemukan arti sahabat, membangun networking.. semua saya mulai dari kota itu. Kota itu,dan masa2 yang saya lewati didalamnya adalah salah satu hal termanis dan terpenting yang pernah hadir dalam hidup saya..

Saya hadir di kota itu, ketika belum ada mal apalagi bioskop, ketika belum ada akses internet yang masuk dengan mudah disetiap kamar2 kos2an.Ketika pemandangan masih berupa hamparan sawah hijau,dan saya harus menggunakan selimut ekstra untuk bisa tidur dengan nyenyak tanpa kedinginan di malam hari. Saya masih bisa mengingat kabut yang turun setiap pagi ketika suhu begitu rendah, saya pun harus menggunakan baju ekstra tebal untuk menangkis dinginnya pagi. Tidak ada kemacetan yang berarti, satu2nya macet yang terjadi di jalanan kota itu adalah dari dan menuju gerbang Unpad. Itupun masih dalam tahap wajar. Saya selalu menikmati waktu-waktu yang saya habiskan bersama teman2 saya menyantap ketoprak di gerbang Unpad, sambil duduk manis di tembok2 rendah gerbang dan hanya beratapkan terpal biru..

Tahun ketiga saya dikota itu, saya mulai menikmati mal Jatinangor yang popular dengan nama Jatos (Jatinangor Town Square) dan menyenangkan lagi adalah kami bisa menonton bioskop 21 hanya dengan 10rb rupiah dan menggunakan baju tidur dan sendal jepit. Tahun2 ini adalah saat-saat dimana saya merasa begitu menikmati artinya persahabatan dan dikelilingi oleh orang2 yang sangat mengerti kita dan senantiasa mendengarkan keluh kesah kita. Tahun itu pula, mulai masuk kabel-kabel internet ke setiap kos-kosan yang tergolong menengah ke atas di Jatinangor. Tapi seiring semua pembangunan itu, Jatinangor menjadi semakin panas dan kering.. Pemandangan hijau yang dulu sering kulihat mulai berubah menjadi tembok dan aspal. Kabut yang dulu sering turun di pagi hari berganti dengan asap knalpot mahasiswa-mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi. Jatinangor berubah secara fisik, tapi di hati saya dia tetaplah kota kecil yang mengajar saya arti kehidupan dan persahabatan..

Saya menikmati tahun terakhir saya dengan menyusun skripsi dan memiliki seorang pacar! Akhirnya setelah 3 tahun menjomblo di kota itu, saya punya pacar yang saya kenal di FS dan ternyata dulu adalah senior saya di Fikom Unpad. Saya mulai menikmati setiap jengkal Jatinangor bersamanya, saat dia mengambil libur dari kantornya di Jakarta dan mengunjungi saya dikos-kosan saya di kawasan GKPN. Kenangan saya akan Jatinangor seakan makin lengkap dengan hadirnya si pria satu ini. Dibanding tahun ketiga, sejujurnya tahun terakhir ini waktu saya untuk diri sendiri lebih banyak, karena teman2 seangkatan pun sudah mulai sibuk dengan skripsi masing2.. Saya mulai menyususn rutinitas yang sedikit membosankan. Hanya ke kampus sekali2 saat harus bimbingan, dan rasanya begituuuu menyenangkan jika memiliki sedikit waktu untuk bercengkerama dengan teman seangkatan yang juga sudah sibuk menyusun skripsi. Dan ketika saya dinyatakan lulus dan berarti harus meninggalkan kecamatan Jatinangor saya ingin sekali tinggal dikota ini satu atau dua bulan lebih lama.. sekedar menikmati waktu-waktu manis yang dulu pernah terlewati..

Tapi, saya sadar bahwa tidak selamanya saya akan hidup di kota ini. Ini hanyalah satu frase hidup yang harus saya lewati. Jika dia manis, maka dia adalah kenangan yang patut diingat seumur hidup.. dan itulah yang akan saya lakukan..
Bagaimanapun juga, ada masa yang telah terlewati dan dia tidak dapat teruulang. Hanya dapat kita kenang..
Lagipula, semua hal memiliki masanya sendiri. Tidak mungkin kita menjebak diri kita di suatu titik hanya karena kita merasa nyaman. Ibarat kelinci yang tidak mau keluar dari liangnya yang hangat.

Banyak hal yang masih saya harus lakukan di dunia ini untuk waktu yang saya sendiri sejujurnya tidak tahu. setidaknya saya harus bekerja, berkarir, melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, mungkin mencoba scholarship ke luar negeri, berkeluarga, dan entahlah.. hidup dan masa depan penuh dengan misteri. But as I believe, semakin misterius hidup kita ke depannya semakin banyak harapan yang sebenarnya bisa kita bangun..

I really missed you Jatinangor. a lot! a bunch! Tapi saya tahu, kamu adalah masa lalu saya dan saya tidak bisa terperangkap dengan kenanganmu terus *seperti hari ini, saya merasa begitu malas melakukan segalanya dan berharap bisa mengulang hari2 saya di Jatinangor*.. Kamu hanyalah sekelumit kenangan *one of the sweetest of course* yang membuat saya akan sangat sulit melupakanmua..

Well, saya rasa saya harus berterima kasih pada takdir yang memutuskan saya bisa menikmati dan hidup selama empat tahun di kota kecil bernama Jatinangor itu..
Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
Jakarta hujan pagi ini, and being honest despite all the mess and the traffic caused by the rain I prefer rainy day to sunny day...
especially rainy morning and rainy afternoon:)

I love the smell of wet soil caused by the rain, the voice of the raindrops that fall through the roof and hit the windows, and the weather of course! It's cold,and freezing,and I love it! I could just imagine myself lying down at the meadow, starring at the sky and feel the raindrops touch my face.. I love it! I love it! I HEART it! I really wish I could go somewhere to the north of the earth.. hhmmmm, that would be absolutely lovely!!


oke,back to routinity..
as usual I took a train to go to my office this morning,and while waiting the train to arrive at Depok Baru I texted my dearest Mr.Gallendra about how I felt this morning! hujan,sendu,dan sedikit romantisme tentang bagaimana dia mewarnai hidup saya selama hampir 2 tahun belakangan ini.. Ya,entah kenapa hujan memang selalu membawa harmoni yang romantis --dan saya sekali lagi menyukai itu..
apalagi jika setelah hujan pelangi mendadak hadir menghiasi langiit..

kembali bicara mengenai romantisme, satu hal yang ingin saya tegaskan.. romantis bukanlah sifat bawaan ataupun bakat..romantis adalah sebuah usaha yang kita lakukan untuk membuat sebuah hubungan berhasil.. dan karenanya,menjadi romantis pun perlu keinginan dan usaha yang tidak mudah.. Dia bukanlah suatu sifat seperti malas atau rajin.. Romantisme lebih seperti kepintaran yang bisa dilatih,asalkan seseorang mau berusaha menjadi romantis untuk pasangannya dan membuat hubungan mereka berhasil..

Banyak yang bilang, saya adalah pacar yang romantis. Tapi sejujurnya,apa yang selama ini saya lakukan dalam hubungan saya bukanlah untuk membentuk citra saya sebagai orang yang romantis,tetapi lebih kepada bagaimana mempertahankan hubungan yang telah saya bina agar berhasil dan membuat letupan2 kecil itu tetap menyala.. Jika saja tidak ada sedikit romantisme dalam sebuah hubungan, hubungan itu kemungkinan besar akan menjadi hambar dan tidak indah lagi..

Romantisme cenderung terjadi ketika seseorang memiliki perasaan cinta yang luar biasa terhadap pasangannya. Tapi terkadang seiring berjalannya waktu, kita lupa untuk sedikit menyisipkan romantisme dalam hubungan kita karena beranggapan bahwa hubungan kita sudah sampai ditahap akhir, katakanlah pernikahan.. Padahal, sebuah hubungan itu ibarat pohon, perlu air dan pupuk untuk terus tumbuh.. Ketika cinta dan komitmen adalah air, maka pupuknya adalah romantisme...

Sama seperti memberi pupuk terhadap tanaman, romantisme pun tidak mutlak dibutuhkan tiap hari.. Pohon dengan pupuk yang terlalu banyak saja akan menjadi jenuh, apalagi sebuah hubungan.. Cukup berikan dia sebagai penyubur saja, penghadir letupan kecil yang akan membuat hubungan terus bertahan dan berhasil..

Meskipun demikian, jangan jadikan romantisme sebagai satu2nya jalan keluar untuk membuat sebuah hubungan berhasil.. Bagaimanapun juga sebuah hubungan yang berhasil adalah hubungan dengan perpaduan yang apik dan ciamik antara perasaan dan logika..
Cinta,romantisme,rasa nyaman, takut kehilangan, dan pengorbanan adalah apa yang kita sebut dengan perasaan--alam bawah sadar kita--yang tanpa kita sadari seringkali memberi kita kekuatan untuk melakukan sesuatu dibawah kemampuan kita..

Tapi,tanpa logika sama sekali sebuah hubungan tidak akan berhasil jika tidak diiringi dengan logika yang tepat... Ibarat mau mengendarai sebuah delman, kuda dan kereta adalah hal yang mutlak dibutuhkan agar benda tersebut bisa bernama sebuah delman (seperti cinta dan rasa nyaman dalam sebuah hubungan), tetapi tanpa kusir --si logika-- maka delman itu tidak akan mempunyai arti lebih untuk mengantar si penumpang..

Maka disinilah logika dibutuhkan, logikalah yang membuat kita berpikir mau dijadikan apa sebuah hubungan.. Apakah hanya sekedar senang-senang, atau mau dibawa ke arah yang lebih serius.. Ketika cinta dan rasa nyaman mengikat kita dalam suatu hubungan, adalah logika yang memutuskan mau dibawa kemana arah hubungan tersebut *armada deeeh*
dialah penentu keputusan-keputusan yang kita ambil dalam sebuah hubungan.. apakah memaafkan, melupakan, meninggalkan, atau bersama selamanya.. Dialah jembatan antara perasaan dan ego kita, yang menjadi penengah antara keinginan-keinginan kita terhadap pasangan dan keinginan-keinginan pasangan terhadap kita.. Dialah penentu hal-hal yang bisa kita tolerir dari pasangan, dan hal-hal yang tidak bisa kita terima dengan pasangan.. Dialah penetralisir perasaan kita yang berlebihan, dan peredam ego kita yang terlalu besar...

Dan ketika cinta,romantisme,rasa nyaman,pengorbanan,rasa sakit,dikecewakan,rasa bahagia,dan semua hal-hal abstrak itu hadir dalam sebuah hubungan.. Maka logika, berdiri diantara semuanya dan mengatakan mana yang baik, mana yang buruk, mana yang perlu dipertahankan, dan mana yang harus ditinggalkan. Dan diatas itu semua, logika pulalah yang menghadirkan sebuah sikap sejati dalam sebuah hubungan :

...KOMITMEN...
Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
lagi! hari ini kembali harus bermacet2 ria di bundaran semanggi nanti. Udh kebayang deh tuhh padatnya gatot subroto dari depan farmasi sampai bundaran semanggi.. kalo lagi apes, bisa lanjut ampe pancoran dan ampe cawang.. ga putus2 macet2nya. Alhasil,perjalanan yang bisa ditempuh dalam hitungan menit berubah menjadi hitungan jam.Well,that's Jakarta beybeeh!

gue yakin, ga ada satupun orang di dunia ini yang suka kemacetan!apalagi kalo cuaca lagi panas2nya,lagi naik kendaraan umum yang harus berdesak2an plus sedang diburu waktu.kebayang betenya.

semua orang melakukan hitung2an tentang betapa besar kerugian yang diakibatkan oleh macet. mulai dari kerugian waktu,biaya,sampe pencemaran udara. Tapi anehnya, ga ada satupun orang yang bener2 serius dan komit untuk menanggulangi masalah kemacetan yang makin ampun2an ini.. Pemprov.DKI sempet pede dengan buswaynya!tapi buktinya,hingga bertahun2 program busway dijalankan dan telah membangun banyak koridor, busway tetap bukan solusi yang jitu untuk menyelesaikan masalah macet. yang ada,kok gue pikir busway malah tambah bikin macet yaa?? *tanya kenapaaa..

jadi, dari pandangan seorang 'pengguna jalanan' gue mencoba untuk memberikan sedikit pandangan gue tentang masalah macet-memacetkan ini.. kali aja menteri perhubungan kita tercinta baca blog gue dan terinspirasi,, *hahaha,ini mah namanya ngayal tingkat tinggi*..So,let's start:

Pertama,
gue percaya sepercaya-percayanya kalo penyebab kemacetan di jakarta adalah jumlah kendaraan yang lebih banyak dibandingkan kemampuan jalanan untuk menampungnya.Ibaratnya mau nyimpen air segalon di gelas. Ga mungkin kan!yang ada malah tumpah ruah ga karuan. nah itulah yang sebenarnya setiap hari terjadi di jalanan ibukota @rush hour. Mobil dan motor yang jumlahnya bejibun itu berebutan mencari tempat dan celah dijalanan jakarta yang tiap tahun jumlahnya segitu2 ajaa.. ga nambah2. bandingin dengan mobil atau motor yang bisa nambah tiap harinya!
Ini, menurut gue disebabkan oleh mudahnya akses masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi. baik mobil,ataupun motor. bayangin aja,untuk beli motor kita cuma butuh DP skitar 1juta dengan cicilan yang bisa diatur sesuai kemampuan kita. ditambah lagi biaya operasional yang murah akhirnya membuat banyak warga yang beralih menggunakan motor ketimbang kendaraan umum. Lebih cepat sampai, bisa diatur dan dibawa sesuai keinginan, ga perlu desek2an atau berebutan, dan mungkin at cost yang lebih murah membuat banyak masyarakat lari menggunakan sepeda motor yang akhirnya menambah volume kendaraan di jalanan.

Kedua
Pajak di Indonesia mengenai kendaraan bermotor itu muraaah banget! Kalo nggak salah, Indonesia itu hanya menetapkan pajak kendaraan bermotor aja dan sifatnya pun nggak progresif. kalau di negara lain,selain sifat pajaknya progresif (maksudnya, kalo punya mobil ke2 pajaknya 2 kali lipat dari pajak mobil pertama, mobil ketiga 3x lipatnya dan begitu seterusnya) negara lain juga ada yang namanya road tax atau pajak jalan, adalagi yang ngasih pajak parkir, dan banyak pajak2 lainnya.Jadi,kalau mereka belum bayar pajak jalan ataupun pajak parkir tuh kendaraan ga akan bisa kemana2 selain mendem dirumah karena belum berhak untuk menggunakan jalanan umum yang ada dan parkiran! Bayangin aja, kalau pajak2 itu diterapiin,,wuiiiiiih.. yakin deh Pendapatan Pajak negara kita pasti meningkat drastis. Belum lagi efek lainnya,yaitu masyarakat akan berpikir dua kali untuk membeli kendaraan pribadi lebih dari satu karena biaya pajaknya yang berat. Dengan mulai rendahnya keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan, otomatis peningkatan jumlah kendaraan dijalanan pun tidak akan sedrastis sebelum2nya.. Sayangnya, pemerintah belum berani ngambil tindakan ini.

Ketiga.
Parkiran juga muraah!beda banget sama negara maju lainnya yang menarifkan angka tinggi untuk parkiran tengah kota kayak KL,Singapura,dan Bangkok. Dengan tarif parkir yang tinggi *ditambah pajak yang memberatkan*,yakin deeh orang2 pasti males bawa kendaraan pribadi. Tapiii,yang menjadi peer kemudian adalah bagaimana membenahi pelayanan transportasi umum.. hmmm..


Well, kalo gue masih diizinkan berkoar2 ini beberapa solusi menurut gue yaa..:

1. Kemacetan di Jakarta itu bukan peer pemprov.DKI Jakarta semata! tapi seyogyanya bisa dikoordinasikan minimal dengan kota-kota satelit DKI Jakarta, yaitu Bodetabek..karena banyak banget kemacetan yang terjadi di jalan2 yang menghubungkan kota2 satelit tersebut dari dan menuju jakarta. Jadi,jangan hanya fokus membangun busway di kota Jakarta saja.. tapi kota2 satelit juga harus memikirkan bagaimana caranya menyediakan akses menuju busway tersebut tanpa menimbulkan kemacetan yang berarti.

2. Harus berani untuk menerapkan tarif pajak dan parkiran yang selangit mengingat kalangan yang bisa memiliki kendaraan pribadi *apalagi lebih dari satu* adalah kalangan2 yang tergolong mampu secara finansial. Tapiiiiiiiii, pajak ini harus dibebaskan dari kendaraan2 umum seperti angkot, kopaja, dan tukang ojek! (gue berpikir,seharusnya tukang ojek itu masuk dalam organda.hihihi;p)

3. uang dari hasil pajak2 ekstra ini bisa dialokasikan untuk pembangunan pelayanan transportasi umum dan difokuskan pada sistem transportasi MRT (Mass Rapid Transportation) macam kereta, busway, dan mudah2an kelak monorail dan subway).Selama ini kan, yang dianggap kendala dari pembangunan proyek MRT adalah danaa.. Nah, dengan adanya pajak2 ekstra ini mudah2an aja pemerintah punya dana untuk pembangunan proyek MRT tersebut (ibarat subsidi silang gitu deeh. Soalnya, kalau nggak ada transportasi massal macam ini,tetap akan sulit untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.. Apalagi kalau pelayanan umumnya tetap buruk. gue yakin orang2 tetap akan rela ngeluarin duit berjeti2 buat pajak daripada harus panas2an naik kopaja.


yaa, kira2 itulah pandangan singkat gue tentang masalah transportasi. Intinya siih sederhana, selama pemerintah tidak menerapkan aturan yang ketat mengenai penggunaan dan pembatasan kendaraan pribadi di Jakarta,kemacetan akan tetap terjadi. Karena memang permasalahan utamanya adalah daya tampung jalanan di jakarta yang tidak mampu mengakomodasi banyaknya kendaraan pribadi di jalanan ibukota.


Oiyaa, satu lagii! pleaseee pay more attention on pedestrian! suka bete kalo lagi jalan di trotoar,tiba2 ada motor yang ikutan naik dan klakson2 seenaknya nyuruh kita minggir,,rasanya pengen gue maki2, secara trotoar kan hak pejalan kaki bukan hak pengendara motor.. betul nggak?
Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
menuju jam 4, time to go home.. tapi sebelumnyaaa, ayo kita blogging dulu..

being honest,I'm feeling quite dissapointed now, sedih, dan ga abis pikir. Tapi,yudh gue juga capek untuk membahas hal yang ini2 lagi,,cape banget. Jadi,gue cuma mau diem aja.. diem seribu bahasa,baik bahasa lisan,bahasa tulisan,ataupun bahasa isyarat..
sekarang,gue cuma mau menerapkan prinsip :Diam Adalah Emas..

terlepas dari perasaan sediih dan kecewa yang gue rasakan sekarang,gue mau cerita tentang program diet yang gue jalaniiin.. hehehe.. kalo diitung2 sih,sekarang udh hari ke-13 gue diet dengan menggunakan WRP 6 Days itu. dan so far sih gue udh turun sekitar 1-2kg.. *berat gue sekarang 56,,kalo dulu berat gue kalo ga salah 57-58 kg gituu.. heheehehe..
emang siih,semua temen gue bingung gue apanya yang mau didietin,karena gue nggak tergolong gemuk sama sekali.. tapi masalahnya,baju gue udh banyak yang kesempitan bo'. Jadilah,dengan tekad dibulet2in *bukan dikotak2in* gue memantapkan hati untuk mulai diet..

Sayangnya,hari ini gue berobat ke dokter dan dikasih antibiotik! which means,gue harus stop dulu WRP gue karena ga mungkin gue minum antibiotik berdekatan dengan minum nutritious drink WRP yang berbahan dasar susu.. at least selama 5 hari kedepan sampe antibiotik gue abis. Gue rada deg2an juga siih,takutnya kalo gue lepas badan gue naik lagi.. But I've promised myself kalo gue akan tetap makan siang dengan pola kalori terkontrol dan mungkin banyak2 ngemiil buah kali yaa..hehehe

Oiya,gue juga mau cerita kalo minggu ini gue lagi 'merdeka' dikantor sehubungan dengan atasan gue yang lagi ke Filipina karena ngadirin sidang ISO gitu deh,,hehehe.. jadilah gue cuma leha2 depan laptop,internetan ampe bego,dan gerakan2 bermalas2an lainnya.. gue jadi kepikiran untuk bawa bantal dan guling besok..hehehe.

Delapan meniit,,
siip,gue siap2 pulang dulu ya.. harus ambil obat gue yang dititip di kulkas ruangan sebelah. sumpah obat gue ribet banget,hrus ditaruh dikulkas karena kalo ditaruh disuhu kamar bisa meleleh.. ampuuun deh. alhasil,tadi pas perjalanan dari RS ke kantor tuh obat dimasukin ke dalam kantung es..hahahaha...

soo, off dulu yaa..
see u tomorrow.. sepertinya besok gue mau memberikan sedikit pandangan terhadap masalah transportasi dan kemacetan di jakarta;)
Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
heiiho,
remember the last post that I promise to write a review about negeri 5 menara,well.. here they come..

tanpa bermaksud untuk sok hebat dalam dunia sastra,novel,or prosa..gue mau mencoba sedikit serius memberi pandangan gue terhadap novel bestseller tersebut..tapi jangan berharap review gue adalah tentang kritik2 yang didasari oleh teori2 sastra,linguistik,ataupun prosa..review gue--kalo gue boleh bilang--lebih merupakan pandangan dari seorang 'penikmat novel'..

pertama,,alur cerita..
gue ga tau kalo diteori namanya apa,,tapi alur ceritanya itu seperti berjalan mundur,mengais kembali memori manis yang tersimpan di benak si tokoh utama..persis kayak novel LP yang fenomenal itu. ceritanya pun kalo gue bisa bilang,setipe dengan Laskar Pelangi dan Harry Potter! Karena bercerita tentang nostalgia dan pengalaman seru semasa sekolah.bedanya kalo Harry Potter petualangannya terlalu seru,jadi satu tahun harus satu buku.. Sedangkan di Negeri 5 menara ini,hanya butuh 1 buku untuk menggambarkan pengalaman pondok selama 4 tahun.. However,gue suka cara cerita novel ini ga ngebosenin dan membuat kita ga mau berhenti sebelum selesai (ini kriteria pokok gue kalo mau baca,ga boleh ngebosenin)

Second,kekuatan cerita..
Inspiratif,realistis,dan sangat menghibur.. Gue bilang inspiratif karena tokoh2 disini punya karakter yang kuat dan satu persamaan dasar: They all believe in their dreams and they're trying really hard to reach it which is good!tapi gue paling suka si Said,karena dia amat sangat positive thingking.. always take the good side of everything and never granted of anything! Tuluus banget.. Kalo gue boleh bandingin ama Laskar Pelangi,gue bisa bilang kalo penggambaran karakter di buku ini lebih kuat dan ga centralized di satu atau dua tokoh aja..
Penggambaran latar cerita,suasana dalam pondok pun realistis dan benar-benar bisa kita rasakan. It really opened my eyes kalo ternyata hidup dalam ponpes itu ga se'radikal' yang gue pikir..FYI,gue pernah kok hampir dimasukin ponpes Gontor putri sama nyokap gue,karena nyokap gue pun tergiur dengan praktek pengajaran bahasa asing yang emang katanya bagus..Tapi,baru seminggu gue disana gue nangis minta pulang karena gue ga bisa buang air besar *ahahahaha,gue masih pengen ketawa kalo inget itu*..Oke,balik ke review gue..
mata kita dibukakan bahwa ternyata pendidikan 24 jam di ponpes itu keren banget *gue jadi berpikir untuk masukin anak cowok gue nanti ke Pondok Madani itu,hehehe*
Cuma,sayangnya ceritanya kurang bisa mainin emosi..soalnya buku ini ga bisa bikin gue nangis..hahahaha,,plot cenderung flat tanpa ada klimaks berarti. Part dimana si Bosa harus keluar sebelum kelulusan pun ga terlalu ditonjolin,padahal part ini seharusnya bisa jadi cerita yang mainin emosi pembaca dan membuat tisu2 bergelimangan *lebay mode on*.. Klimaks yang berbeda ini gue rasain waktu gue baca LP,which is gue nangis sejadi2nya waktu si Lintang terpaksa putus sekolah.. Tapi,di beberapa bagian gue suka ada beberapa adegan dan kelucuan khas anak remaja putra yang cukup bisa bikin gue ketawa dan senyum2 sendiri..

Ketiga,hmm apa yaa?
skoor! ya,kalo gue range dari 1-10,menurut gue buku ini deserve banget nilai 8 menuju 9,,hihihi..dan secara singkat plus minusnya adalah:
+ karakter kuat dan inspiratif,cerita mengalir ga ngebosenin,oiya satu lagi bahasanya ga berat kok dan mudah banget dicerna..
- klimaksnya kurang dan plot sedikit flat tanpa ada permainan emosi yang cukup mengacak2 hati pembaca..

Kesimpulan: RECOMMENDED!!

Uhuy,that's all my review.. sekali lagi ini pure opini gue dan nggak bermaksud untuk menjelek-jelekkan pihak tertentu. dan sekali lagi,ini subjektif dan bukan penilaian objektif mengenai novel negeri 5 menara. Pandangan dan review berbeda bisa aja diungkapkan sama orang lain...

Gudnight everyone..
sleep tight and welcoming monday tomorrow..

PS: gue ga dukung spanyol ataupun belanda di malam final WC 2010 nanti,siapapun yang solidaritas dan sportivitas itu yang terpenting!

PPS: my favourite book of all is the kite runner.. It is very high recommended!!trust me!
Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
hari jumat lalu sebelum berangkat ke kantor, saya tertarik untuk melihat-lihat sebuah etalase toko buku tepat di pintu masuk stasiun depok baru.Ukuran kiosnya cukup luas dan semarak dengan sampul-sampul majalah warna-warni.Tidak hanya itu,dagangan dikios itu pun lengkap dengan beberapa novel2 ternama best seller yang harganya..weeew,, sangat murah! setengah harga toko..Serial the twilight-saga yang dipasaran dijual mendekati angka 300rb,ditoko itu bisa diperoleh tidak lebih dari 150rb saja*bisa kurang kalo pake nawar dan kedip2 mata dikit..hihihi;p..

karena tergiur dengan harga murahnya,saya pun mulai iseng2 berpikir untuk membeli satu dua novel yang sudah saya incar dari dulu..Eniwei,saya pun akhirnya memutuskan untuk membeli novel negeri 5 menara dengan harga 25rb saja dan perjanjian kalau halamannya ada yang kurang bisa ditukar!

masukin novel dalam tas,nyebrang rel,duduk di peron,saya pun kemudian merobek sampul buku dan mulai membaca..halaman2 awal lengkap,meskipun dengan kualitas kertas dan cetakan yang buruk tapi sesuailah dengan harga 25rbnya..lanjut baca dalam kereta,tetap ditas selama dikantor,dan lanjut lagi baca pas sampe rumah malam harinya..
Awalnya siih,oke2 aja dengan kualitas kertas dan cetakan yang jelek..tapi mulai masuk ke tengah2 buku mulai ada halaman2 yang hilang.setidaknya sampai hal.190 sekian ada 3 halaman yang hilang dan mengurangi keasyikan kita berimajinasi..
Yes,I know saya nggak bs complaint banyak karena memang produk yang saya beli adalah produk bajakan dengan kualitas rendah..satu2nya yang bisa saya upayakan hanyalah menukar novel tersebut sesuai dengan janji pembelian.Sejujurnya,ini kali pertama saya beli novel bajakan..Dulu,tempat favorit saya utk beli novel adalah di Pasar Palasari, Bandung waktu masih jaman kuliah di UNPAD Jatinangor.harganya emang ga sampe setengah harga toko,paling gede cuma beda 30% lebih murah dari harga toko..tapi bukunya terjamin asli!

Terlepas dari masalah saya membeli barang bajakan yang murah,,saya mulai berpikir.. mungkin memang seperti inilah kualitas hidup masyarakat kita..demi menekan biaya hidup yang makin berat, banyak yang lebih beralih memilih barang bajakan dan berkualitas rendah demi satu alasan sederhana: "penghematan".. *prinsip yang juga saya agung2kan ketika memutuskan membeli novel bajakan ini*

lihat saja betapa lakunya CD ataupun DVD bajakan diJakarta, atau bagaimana pelabelan merek2 ternama merajalela di pusat-pusat perbelanjaan, mulai dari produk tas, dompet, koper, hingga payung! dan semua laris manis,,entah karena harga yang murah atau masyarakat kita yang gila merek..

maraknya pembajakan dan penggunaan merek2 internasional untuk produk2 lokal sebenarnya perlu dipandang dari segi lain juga, yaitu rendahnya kesadaran kita untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.Tapi masalahnya, kita juga tidak dapat sepenuhnya menyalahkan konsumen untuk soal yang satu ini.Soalnya,produk dalam negeri yang berkualitas harganya sama mahalnya dengan produk impor.Sehingga, mulailah masyarakat kita beralih untuk membeli produk2 bajakan dari China dan negara2 lain yang sering menawarkan harga sepuluh ribu tiga!

*Eh,bo..gue ngomongin apa siih? kayanya ngalor ngidul ya..

Oke,ini poin yg sebenarnya mau gue sampein seiring janji gue untuk mulai menulis hal2 serius:
First:
Disadari atau tidak,masyarakat kita bukanlah orang yang quality minded,tapi price minded.. alias lebih berorientasi pada penghematan uang jangka pendek dibanding penghematan uang jangka panjang.kenapa gue bilang kaya gitu..
gini itung2annya..
Hari ini si A beli gunting dengan harga 3000 perak.murah kan?Tapi sebulan atau dua bulan kemudian gunting tersebut udh ga bisa dipake sama sekali,entah karena besinya karatan dan ga tajam lagi,murnya melar sana sini,dan lain sebagainya..anggeplah gunting tersebut bertahan 3 bulan,maka setiap 3 bulan sekali which means 4 kali setahun dia harus keluarin 3000x4=12rb hanya untuk gunting,,belum termasuk ongkos jalan dan fisik yang harus berkali2 dia keluarin untuk beli gunting sebanyak empat kali..
bandingin sama si B yang beli gunting dengan harga 20rb dan awet bertahun2 karena dibuat dari high quality material..gunting 20rbnya mungkin bisa kuat 2tahun*asal ga hilang ya* dan dia ga perlu cape2 ngeluarian ongkos dan fisik ekstra untuk bolak-balik beli gunting...
Memang siih,kadang ada orang *termasuk gue* yang rada mikir untuk beli barang original untuk barang yang sekali pake bosen.seperti DVD or novel.. tapi kalo dipikir2,buku dan film yang asli bisa awet ampe anak cucu nanti bukan.

Second:
produk kita seringkali kalah baik dari segi mutu ataupun harga dari produk negara lain.. contohnya,kain kualitas A indonesia dijual seharga 100rb,sedangkan kain dengan kualitas yang sama dari China atau India bisa jadi dijual hanya dengan 80rb.Itu sebabnya,banyak orang yang bukannya tidak mau mencintai produk dalam negeri,tapi karena memang produk dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,yaitu: penghematan!
ini seharusnya jadi serious concern pemerintah.supaya bisa mendorong UKM2 yang ada agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi,baik harga ataupun kualitas.

Third:
some of us are western minded.Ini juga pada akhirnya merontokkan semangat kita untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri..
kita lebih senang memakai merek si "?" daripada merek indonesia macam dagadu atau joger..
*hayo ngakkuuuu,kalo ke Bali lebih prefer beli merek joger atau hunting baju2 surfing keren di toko2 macam SURFING GIRL yang memamerkan produk ROXY???

*akhirnya, blog gue rada serius dikiit*
hehehe,
eniwei mungkin itu aja sedikit opini gue yang gue ketik dari sebuah rumah mungil di kawasan Depok.. menyambut siang hari sabtu yang ujan tapi tetep panas!moga2 jangan ada yang tersinggung yaa.. ini pure opini dan kebebasannya dijamin dalam UUD 45..

see u on my next blogging,perhaps gue akan memberikan sedikit review tentang negeri 5 menara;)
have a great day off everyoneee..
Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
Weew, it's been a long time since my last posting..
iseng2 buka blogger dan taraaaaa...... nothing happened actually:p

okay,
since am not that busy lately and perhaps for the rest of this year *my wish*
I promise myself to start blogging seriously *seriously means: saya akan konsisten untuk updet blog dan g hanya updet status FB, saya akan mencoba menulis blog2 yang serius, dan saya akan serius dengan janji ini (halah!)

pertama, saya akan bercerita tentang kantor sayaa dan status saya sebagai CPNS!
believe it or not, saya ga pernah bercita2 sedikitpun untuk jadi PNS..tapi berhubung satu dan lain hal,saya pun mencoba untuk melamar di beberapa instansi pemerintah.. dengan satu idealisme norak: ingin memberikan pengabdian untuk negara.. hahahaha *masih mikir juga siih,bener ga sih ini alasan gue*

okay, setelah melewati tes sana sini dan interview di beberapa kantor pemerintah akhirnya saya diterima sebagai CPNS di Badan Standardisasi Nasional yang kerjaannya ngurusin SNI dan ISO. awalnya gue setengaaaah hati banget kerja di kantor ini apalagi kantornya jauh banget dari rumah (it's located in manggala wanabhakti building, next to Gedung MPR/DPR) which is about 2 hours drive from my house.. *dengan estimasi macet sedang*.. kalo macet parah bisa 3 jam sampe 4 jam,, kalo lancar bisa satu sampai satu setengah jam..(Oke,enough untuk jarak tempuh).. yang jelas, awal2 gue mau banget resign dari kantor ini karena satu dan lain hal apalagi kalo gue mentok di staff..

Tapi,sekarang gue udh mulai enjoy siih.. aoalagi setelah kerja dikantor ini baru selama enam bulan gue udh diajak jalan2 ke 3 kota (makasar, balikpapan, dan pontianak),padahal temen2 seangkatan gue rata2 baru sekali dapet Dinas Luar Kota.. yaa, lumayanlah duit sakunya..bisa bikin tabungan gue menggendut 1 atau 2 kilo,,hihih..

beside all, yang sangat gue syukuri adalah gue menemukan temen2 yang seruuuu banget disini dan membuat gue setidaknya semangat untuk ngantor...intinya, meskipun ini bukan kantor impian dan pekerjaan impian gue.. tapi gue bersyukur dengan pekerjaan gue sekarang..hihihi.. (I do believe kalo Tuhan lebih tahu yang terbaik buat kita).. gue pikir2 belum tentu kalo gue kerja ditempat lain hanya dalam waktu enam bulan gue udh dapet 'liburan' ke 3 kota di Indonesia, naik Garuda (kalo pake duit sendiri, ga akan gue pake Garuda..mahal) dan nginep di hotel bintang 4..hihihi:D belum lagi duit sakunya, lumayaan bo.. sekali DLK bisa dapet 1x gaji..*alhamdulillaaah..

Jam 4!
time to go homee..
oh ini satu lagi yang gue syukuri jadi PNS.. jam kerjanya santai, mau dteng telat sekali2 ga masalaah.. ga masuk juga cuma berkurang jatah duit makan doang, dan pulang jam 4 teng boleh langsung pulang..jadi emang cocok banget buat cwek2 yang cita2nya cuma mau jadi IRT yang baik.. *but that's not me! gue tetep punya cita2 untuk bisa dudukin jabatan struktural di kantor iniii.. Amiiiiiiiiiiiin *itu juga kalo gue ga resign siih..hehehe


eniwei,
saya pulang dulu yaa.. kereta sudah menunggu (oiya. berhubung depok-manggala itu maceet banget, jadi PP gue selalu naik kereta expres)..
see u on monday, 12 July!