Jipie Gallendra - Rizki Irawati Wael
lagi! hari ini kembali harus bermacet2 ria di bundaran semanggi nanti. Udh kebayang deh tuhh padatnya gatot subroto dari depan farmasi sampai bundaran semanggi.. kalo lagi apes, bisa lanjut ampe pancoran dan ampe cawang.. ga putus2 macet2nya. Alhasil,perjalanan yang bisa ditempuh dalam hitungan menit berubah menjadi hitungan jam.Well,that's Jakarta beybeeh!

gue yakin, ga ada satupun orang di dunia ini yang suka kemacetan!apalagi kalo cuaca lagi panas2nya,lagi naik kendaraan umum yang harus berdesak2an plus sedang diburu waktu.kebayang betenya.

semua orang melakukan hitung2an tentang betapa besar kerugian yang diakibatkan oleh macet. mulai dari kerugian waktu,biaya,sampe pencemaran udara. Tapi anehnya, ga ada satupun orang yang bener2 serius dan komit untuk menanggulangi masalah kemacetan yang makin ampun2an ini.. Pemprov.DKI sempet pede dengan buswaynya!tapi buktinya,hingga bertahun2 program busway dijalankan dan telah membangun banyak koridor, busway tetap bukan solusi yang jitu untuk menyelesaikan masalah macet. yang ada,kok gue pikir busway malah tambah bikin macet yaa?? *tanya kenapaaa..

jadi, dari pandangan seorang 'pengguna jalanan' gue mencoba untuk memberikan sedikit pandangan gue tentang masalah macet-memacetkan ini.. kali aja menteri perhubungan kita tercinta baca blog gue dan terinspirasi,, *hahaha,ini mah namanya ngayal tingkat tinggi*..So,let's start:

Pertama,
gue percaya sepercaya-percayanya kalo penyebab kemacetan di jakarta adalah jumlah kendaraan yang lebih banyak dibandingkan kemampuan jalanan untuk menampungnya.Ibaratnya mau nyimpen air segalon di gelas. Ga mungkin kan!yang ada malah tumpah ruah ga karuan. nah itulah yang sebenarnya setiap hari terjadi di jalanan ibukota @rush hour. Mobil dan motor yang jumlahnya bejibun itu berebutan mencari tempat dan celah dijalanan jakarta yang tiap tahun jumlahnya segitu2 ajaa.. ga nambah2. bandingin dengan mobil atau motor yang bisa nambah tiap harinya!
Ini, menurut gue disebabkan oleh mudahnya akses masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi. baik mobil,ataupun motor. bayangin aja,untuk beli motor kita cuma butuh DP skitar 1juta dengan cicilan yang bisa diatur sesuai kemampuan kita. ditambah lagi biaya operasional yang murah akhirnya membuat banyak warga yang beralih menggunakan motor ketimbang kendaraan umum. Lebih cepat sampai, bisa diatur dan dibawa sesuai keinginan, ga perlu desek2an atau berebutan, dan mungkin at cost yang lebih murah membuat banyak masyarakat lari menggunakan sepeda motor yang akhirnya menambah volume kendaraan di jalanan.

Kedua
Pajak di Indonesia mengenai kendaraan bermotor itu muraaah banget! Kalo nggak salah, Indonesia itu hanya menetapkan pajak kendaraan bermotor aja dan sifatnya pun nggak progresif. kalau di negara lain,selain sifat pajaknya progresif (maksudnya, kalo punya mobil ke2 pajaknya 2 kali lipat dari pajak mobil pertama, mobil ketiga 3x lipatnya dan begitu seterusnya) negara lain juga ada yang namanya road tax atau pajak jalan, adalagi yang ngasih pajak parkir, dan banyak pajak2 lainnya.Jadi,kalau mereka belum bayar pajak jalan ataupun pajak parkir tuh kendaraan ga akan bisa kemana2 selain mendem dirumah karena belum berhak untuk menggunakan jalanan umum yang ada dan parkiran! Bayangin aja, kalau pajak2 itu diterapiin,,wuiiiiiih.. yakin deh Pendapatan Pajak negara kita pasti meningkat drastis. Belum lagi efek lainnya,yaitu masyarakat akan berpikir dua kali untuk membeli kendaraan pribadi lebih dari satu karena biaya pajaknya yang berat. Dengan mulai rendahnya keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan, otomatis peningkatan jumlah kendaraan dijalanan pun tidak akan sedrastis sebelum2nya.. Sayangnya, pemerintah belum berani ngambil tindakan ini.

Ketiga.
Parkiran juga muraah!beda banget sama negara maju lainnya yang menarifkan angka tinggi untuk parkiran tengah kota kayak KL,Singapura,dan Bangkok. Dengan tarif parkir yang tinggi *ditambah pajak yang memberatkan*,yakin deeh orang2 pasti males bawa kendaraan pribadi. Tapiii,yang menjadi peer kemudian adalah bagaimana membenahi pelayanan transportasi umum.. hmmm..


Well, kalo gue masih diizinkan berkoar2 ini beberapa solusi menurut gue yaa..:

1. Kemacetan di Jakarta itu bukan peer pemprov.DKI Jakarta semata! tapi seyogyanya bisa dikoordinasikan minimal dengan kota-kota satelit DKI Jakarta, yaitu Bodetabek..karena banyak banget kemacetan yang terjadi di jalan2 yang menghubungkan kota2 satelit tersebut dari dan menuju jakarta. Jadi,jangan hanya fokus membangun busway di kota Jakarta saja.. tapi kota2 satelit juga harus memikirkan bagaimana caranya menyediakan akses menuju busway tersebut tanpa menimbulkan kemacetan yang berarti.

2. Harus berani untuk menerapkan tarif pajak dan parkiran yang selangit mengingat kalangan yang bisa memiliki kendaraan pribadi *apalagi lebih dari satu* adalah kalangan2 yang tergolong mampu secara finansial. Tapiiiiiiiii, pajak ini harus dibebaskan dari kendaraan2 umum seperti angkot, kopaja, dan tukang ojek! (gue berpikir,seharusnya tukang ojek itu masuk dalam organda.hihihi;p)

3. uang dari hasil pajak2 ekstra ini bisa dialokasikan untuk pembangunan pelayanan transportasi umum dan difokuskan pada sistem transportasi MRT (Mass Rapid Transportation) macam kereta, busway, dan mudah2an kelak monorail dan subway).Selama ini kan, yang dianggap kendala dari pembangunan proyek MRT adalah danaa.. Nah, dengan adanya pajak2 ekstra ini mudah2an aja pemerintah punya dana untuk pembangunan proyek MRT tersebut (ibarat subsidi silang gitu deeh. Soalnya, kalau nggak ada transportasi massal macam ini,tetap akan sulit untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.. Apalagi kalau pelayanan umumnya tetap buruk. gue yakin orang2 tetap akan rela ngeluarin duit berjeti2 buat pajak daripada harus panas2an naik kopaja.


yaa, kira2 itulah pandangan singkat gue tentang masalah transportasi. Intinya siih sederhana, selama pemerintah tidak menerapkan aturan yang ketat mengenai penggunaan dan pembatasan kendaraan pribadi di Jakarta,kemacetan akan tetap terjadi. Karena memang permasalahan utamanya adalah daya tampung jalanan di jakarta yang tidak mampu mengakomodasi banyaknya kendaraan pribadi di jalanan ibukota.


Oiyaa, satu lagii! pleaseee pay more attention on pedestrian! suka bete kalo lagi jalan di trotoar,tiba2 ada motor yang ikutan naik dan klakson2 seenaknya nyuruh kita minggir,,rasanya pengen gue maki2, secara trotoar kan hak pejalan kaki bukan hak pengendara motor.. betul nggak?
1 Response
  1. Anonim Says:

    betulll


Posting Komentar